Break Even Point (BEP)
Biaya produksi (variable)/unit
|
Rp 1.070,26
|
Biaya Overhead / tahun: Rp 180.000 × 12
|
Rp 2.160.000
|
Biaya investasi awal
|
Rp 200.000
|
Harga jual produk/bungkus
|
Rp 1.500
|
Investasi direncanakan akan berumur 5 tahun dengan tingkat bunga 15%
|
Misalkan X adalah jumlah produk (unit) yang harus diproduksi dalam waktu
satu tahun agar mencapai titik impas. Dengan menggunakan ongkos-ongkos tahunan
(AC =Annual Cost) dan penjualan tahunan (AR=Annual Revenue) maka
kondisi impas akan diperoleh apabila:
AC = AR
AC = 200.000 (A/P,15,5) + 2.160.000 (A/P,15,5)+ 1070X
= 200.000 (0,2983) + 2.160.000 (0,2983) + 1070X
= 59.660 + 644.328 +1070X
= 703.988+ 1070X
dan
AR = 1.500X
Sehingga:
703.988+ 1070X = 1.500X
430 = X
X = 1637,18 X = 1637
Jadi kita harus memproduksi sebanyak1637gelas per tahun agar berada
pada kondisi impas. Dengan demikian maka kita harus memproduksi di atas 1637gelas per tahun agar kita untung.
Net Present Value (NPV)
Biaya Investasi Awal (fixed cost) Rp
200.000,00
Biaya produksi (variable) per tahun
Rp1637 x 456x12 Rp 8..957.644
Biaya overhead per tahun Rp 2.160.000
Biaya Variable + overhead Rp 5.856.480
Diasumsikan bahwa produk
yang terjual adalah 95 % dari produk yang diproduksi, yaitu:
(0.95) (456) = 433,2 gelas
Penjualan per tahun
Rp
1.500 x433,2 x12 Rp7.797.600
Pendapatan per tahun
Rp7.797.600,00– Rp 5.865.480,00 = Rp1.932.120,00
Nilai sisa alat :
10% (Rp 6.882.000) Rp 1.358.450
NPV = -6.882.000+ 1.932.120 (P/A,15,5) + 688.200 (P/F,15,5)
= -6.882.000+ 1.932.120(3,352) + 688.200(0,4972)
= -6.882.000+6.476.466,24 + 342.173,04
= -
6.3360,72
Cash Flow :
Tahun
|
Cash Flow
|
0
|
-6.882.000
|
1
|
-63.360,72
|
2
|
-63.360,72
|
3
|
-63.360,72
|
4
|
-63.360,72
|
5
|
-63.360,72
|
Payback
Periode:
Dengan MARR 15%:
Th 0 : 0
– (-6.882.000) =
6.882.000
Th.1 : 6.882.000 (F/P,15,1) + (-63.360,72)
6.882.000 (1,150)+ (-63.360,72) = 7.850.939.28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar