Jumat, 07 Juni 2013

Pemanfaatan Arang Aktif Dalam Upaya Penyediaan Air Bersih di Hunian Sementara Wukirsari

A  JUDUL
B      LATAR BELAKANG MASALAH
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka akan memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan dan sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air), dan lainya.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan dibeberapa tempat tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun secara tidak langsung dan secara perlahan. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada dinding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian.
Hunian sementara (Huntara) Wukirsari merupakan hunian sementara bagi warga masyarakat yang menjadi korban erupsi gunung Merapi pada 05 November 2010. Salah satu huntara yang berada di kelurahan Wukirsari yaitu Huntara Dongkelsari. Masyarakat yang tinggal di huntara Dongkelsari ini sebanyak 194 Kepala Keluarga (KK) yang berasal dari dusun Gungan Wukirsari Cangkringan. Masyarakat yang berada di huntara ini sebagaian besar rumahnya telah hancur terkena awan panas dari Gunung Merapi. Setelah sempat mengungsi selama 5 bulan, masyarakat korban merapi ini mendapatkan hunian sementara di Dongkelsari ini. Lahan yang digunakan sebagai huntara adalah bekas sawah milik kas desa setempat.
Kondisi perekonomian masyarakat huntara Dongkelsari ini masih belum tertata dengan baik. Masyarakat masih banyak yang belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama ini mereka masih mengandalkan bantuan dari pemerintah maupun swasta. Selain dari segi ekonomi yang belum tertata dengan baik, kondisi air bersih di huntara Dongkelsari ini juga kurang layak dikonsumsi. Sumber air yang digunakan yaitu sumber air yang berasal dari air sumur bor dan sungai. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum, masak, mencuci dan mandi mereka menggunakan air dari sumur. Namun, jika air sumur itu mati maka mereka menggunakan air sungai untuk keperluan mencuci pakaian, piring maupun untuk mandi.
Kondisi air yang kurang layak untuk dikonsumsi ini dapat dilihat berdasarkan parameter warna dan bau dari air tersebut. Air yang digunakan oleh masyarakat huntara Dongkelsari  jika dilihat dari warnanya mempunyai warna air yang kuning, tidak jernih seperti air pada umumnya. Bau dari air ini juga seperti bau besi berkarat. Sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk mengurangi bau dan melakukan penjernihan terhadap air tersebut supaya lebih layak untuk dikonsumsi serta tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
B.       RUMUSAN MASALAH
Kandungan logam yang tinggi pada air yang berada di hunian sementara Dongkelsari jika tidak ditangani dengan baik akan merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat yang berada di hunian tersebut.
C.       TUJUAN
1.      Menyediakan air bersih yang layak untuk dipergunakan oleh masyarakat yang berada di huntara Dongkelsari
2.      Membudidayakan hidup bersih dan pentingnya menjaga kesehatan
D.      LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.    Sosialisasi tentang bahaya air yang mempunyai kandungan logam tinggi kepada masyarakat yang berada di huntara Dongkelsari
2.    Peralatan yang dapat digunakan untuk menyediakan air bersih di huntara Dongkelsari
3.    Pelatihan pembuatan peralatan yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan logam pada sumber air dalam skala rumah tangga
4.    Persentase masyarakat yang bersedia menggunakan peralatan penjernih air
E.       KEGUNAAN
1.    Bagi mahasiswa, meningkatkan kepekaan dan kreativitas dalam mengatasi masalah yang berkembang di masyarakat dan mencari solusi yang tepat.
2.     Bagi pemerintah, ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.
3.    Bagi masyarakat, memberikan penyuluhan dan perbaikan sarana guna menyediakan air bersih dan bebas dari kandungan logam di dalamnya.
F.        GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di hunian sementara korban erupsi gunung Merapi yang berada di dusun Dongkelsari Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta yang mayoritas pekerjaannya adalah petani. Permasalahan yang dihadapi oleh warga yang berada di huntara ini adalah sulitnya mendapatkan sumber air bersih. Sumber air yang berada di area huntara ini kurang layak untuk dikonsumsi karena adanya kandungan logam yang dapat ditandai dari warna dan bau dari air tersebut.
G.      METODE PELAKSANAAN

H.      JADWAL KEGIATAN


I.         RANCANGAN BIAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar