aku yang memilih
aku yang menentukan
Rasullullah saw bersabda,” setiap
orang diciptakan menurut bakatnya masing-masing” . Karena Allah menciptakan
manusia dengan beragam kondisi yang saling menyempurnakan. Setiap manusia juga
memiliki sifat unik dan saling beradaptasi.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al Hujurat: 13)
Hal ini yang mengilhami kita
untuk selalu membuka pintu ukhuwah. Primordia merupakan fase yang paling
penting metamorfosa dalam pembentukan
kepribadian besar. Pribadi yang besar adalah mengetahui lingkungan mana yang
baik untuk dirinya dan sosilanya.
Beberapa tips berikut semoga menjadikan
kita pribadi yang besar dalam lingkungan baru
1. Satu
hal yang terpenting dalam point pertama ini adalah menghilangkan dulu rasa gengsi
kita sebagai mahasiswa perfeksionis. Mahasiswa dalam point ini tidak mengenal
jabatan, namun mengetahui kedudukan kita
dihadapan Allah SWT. Tidak peduli fakultas, jurusan dan tingkat social kita
setiap manusia berhak menjadi pribadi yang besar. Di kampus biru ini banyak lembaga UMKM terbentuk dari yang illegal
sampai legal yang dapat menyalurkan
bakat kita. Sehingga pintar-pintarlah memilih UMKM yang sesuai dengan pribadi
kita karena dengan wadah ini potensi diri dapat tereksplorisasi dengan baik.
2. Berinteraksi
dengan tulus dan tanpa pamrih. Disini yang dimaksudkan tulus dan tanpa pamrih
adalah tanpa mengharapkan timbal balik setelah kita bergabung dengan lingkungan
maupun organisasi tertentu dalam keburukan. Lain halnya dengan timbal baik
kebaikan harus didapatkan tanpa ada unsur memanfaatkan secara berlebih
3. Pembatasan
adaptasi dalam bergaul. Mudah beradaptasi dan mudah bergaul beda tipis. Mudah beradaptasi itu setiap orang
bisa melakukannya. Kan kata oorang “mudah” itu relative, tergantung pribadi masing-masing. Sedangkan mudah
bergaul itu tolak ukurnya terdapat pada sejumlah relasi yang didapat dalam
waktu singkt yang diawali dari adaptasi. Sehingga masing2 kata tersebut dapat
saling mendukung. Buah yang baik akan dapat dipetik jika pohonnya tumbuh dalam lingkungan baik
pula. Bergaul dengan tukang parfum akan ketularan wangi, dengan tukang ikan
ikut amisnya dan dengan tukang ngaji akan ketularan sejuk hatinya. Tinggal
pilih mau berteman dengan siapa saja
namun harus dipertimbangan kelak akibatnya..
4. Tips
ini cocok banget buat mahasiswa yang baru saja melepaskan baju kebesaran putih
abu-abu. Hal ini dikarenakan berinteraksi
dengan lingkungan baru memang membutuhkan waktu. Terutama menyangkut
kata yang satu ini yaitu kenyamana. Yah, nyaman adalah kata yang menggambarkan
kesuksesan kita dalam beradaptasi terhadap lingkungan baru. Jika kita sudah
merasakan kerasakan kenyamanan, subhanallah… itu sesuatu banget (kata syahrini
^^). Jadi ukur posisi kita sekarang
dengan indicator kenyamanan
5. Jangan
bangga dulu setelah berhasil mendapatkan rasa kenyamanan, berjuangan kita baru
di mulai. Terlena dan melupakan misi sesungguhnya (yaitu untuk apa kita
berkuliah) sehingga menyepelekan perkuliahan, akibatnya pada lama masa studi
dan indicator prestasi kumulatif kita.
Seperti
judulnya “Primordiaku,aku yang memilih aku yang menentukan” tepat untuk menggambarkan bagaimana kita harus
berperan dan membentuk pribadi yang besar, bukan karena orang lain, namun
karena dirikita sendiri (Ntk.)